Sragen – Lanjutan Aksi Demo Ratusan pedagang ikan bakar di Waduk Kedong Ombo Grobogan hari senin .id – Ratusan pedagang ikan bakar di Waduk Kedungombo, Grobogan pada hari Senin (22/4/2024) Aksi demo lanjutan sebagai bentuk penolakan akan adanya pembukaan kembali wisata yang telah ditutup pada tahun 2017 silam. Dalam orasi di dampingi Pengacara Adv.Minarno.,S.H.,M.H.,C.Me dan Adv.Rois Hidayat.,S.H.,C.Me agar tegaknya supremasi hukum yang berkeadilan,tanpa tebang pilih dalam menjalan aturan mereka sendiri, serta adanya Pembiaran kegiatan 1 bln utk promosi air minum oleh perusahaan swasta PT BERKAH TIRTA ABADI jelas bertentangan dengan aturan yang ada Sebab dikatakan oleh bbws pamali juana th 2017 saat mengusir para pedagang yg sdh 25 th,tempat tsb harus steril tdk boleh utk jualan dan aktivitas umum.BBWS telah melakukan diskriminasi hukum terhadap masyarakat rambat.masyarakat dilarang berjualan ikan bakar tapi mengijinkan perusahaan swasta utk utk berjualan air minum di lokasi yg sama.
Dalam aksinya itu pedagang melakukan blokir jalan masuk menuju obyek wisata Kedungombo lama di Desa Rambat, Kecamatan Geyer, Grobogan yang kini telah ditutup oleh pemerintah.
Pada aksi kali ini pihak terkait baik dari BWWS ,PJT dan PT BERKAH TIRTA ABADI tidak nonggol satupun , kondisi pintu masuk juga sudah kondisi tergembok. Dalam pantauan awak media terlihat jelas puluhan anggota dalmas Polres ,Polsek juga koramil tampak berjaga-jaga, antisipasi gejolak besar masyarakat yang terdholimi.
Sebagaimana diketahui, para pedagang merasa dirugikan jika zona steril itu kembali dipakai Hal itu dianggap akan memporak-porandakan usaha yang dirintis oleh para pedagang semenjak diusir dari tempat tersebut sebelumnya.
Erna (43) salah peserta demo mengatakan, dirinya tidak setuju kalau wisata lama diaktifkan kembali, sebab dapat mempengaruhi pendapatan para pedangang yang sudah pindah lokasi penjualannya semenjak lokasi ditutup tahun 2017.
Wanita penjual rempeyek ikan tersebut mengaku, peserta demo kali ini diikuti oleh para pedagang ikan bakar yang berada dilokasinya berdekatan dengan titik lokasi demo yakni pedagang wisata wonosari dan wisata embun bening Kedung Ombo.
Warga lain Sumanto juga mengungkapkan hal yang sama dulu kita di usir tanpa ampun dengan dasar peraturan la kok sekarang dipakai lagi kita protes karena demi keamanan Waduk dari orang yang tidak bertanggung jawab la misal kemarin hanya karena tanggul jebol saja kota Grobogan Demak banjir berlari hari. Selain kita protes pengunaan zona steril juga menjaga kedepan Waduk kedong ombo aman dari ancaman orang yang tidak
kurang lebih dengan jumlah 200 orang peserta. Masih dalam tuntutan yang sama, yakni menolak dibukanya kembali Zona steril digunakan kembali.
Salah satu kuasa hukum warga masyarakat, Adv.Rois Hidayat. S.H.,C.Me serta selaku aktifis PBH Lidikkrimsus ri Direktur Pengawas Kebijakan Publik mengatakan, aksi demo hari ini dilakukan kembali untuk mendapatkan keadilan dan kepastian hukum serta akan mengkawal kebijakan Publik.ungkapnya
Koordinator Demo Adv Minarno.,S.H.,M.H.,C.Me mengungkapkan, saat itu warga diusir oleh pihak terkait karena alasan pada area tersebut adalah obyek vital yang harus steril dan tidak boleh digunakan untuk kegiatan berjualan. Namun, dengan rencana akan dibukanya kembali wisata lama tersebut justru berbanding balik dengan kebijakan yang ditentukan sebelumnya, yakni kini malah dipakai untuk tempat berjualan orang lain. Pihaknya pun menyebut bahwa pihak pengelola Waduk Kedungombo telah melakukan diskriminasi hukum terhadap masyarakat.
“Kami warga Desa Rambat sudah berjualan hampir 25 tahun, tapi pada tahun 2017 kami diusir oleh pihak terkait, katanya disitu merupakan area obyek vital yang harus steril dan tidak boleh untuk tempat berjualan,” ungkapnya
“Kami saat itu menerima, kemudian kami merintis kembali usaha di tempat yang berbeda, tapi kenapa sekarang ini mau dibuka kembali dan tempat yang dulu ditempati warga untuk berjualan kini malah dipakai oleh orang lain untuk berjualan, ini kan tidak adil namanya,” imbuhnya.
Minarno pun berharap agar pihak terkait tidak bertindak semena-mena dalam menentukan sebuah kebijakan karena dibalik akan dibukanya kembali wisata itu ada ratusan pedagang lama yang perlu diperhatikan.
“Aksi Demo pada hari ini Senin lakukan, kami menghendaki perlakuan hukum yang adil.
Ketidakhadiran para pihak akan kita tidak lanjuti ke pihak terkait jawaban secara riel tegas sesuai aturan yang diberlakukan jangan menghindar namun tidak memberi kepastian hukum.pungkasnya
( Tim – Red )